Minggu, November 25

Muda Foya-Foya,Tua Bahagia, Mati??????????

Oleh : Heni yunita

MASIH MUDA……MASIH LAMA……?
Masih muda mengingat? Jangan mikir soal kematian dulu deh, kayak udah tua aja, Wah siapa bilang mati itu harus tua? Banyak yang kita saksikan orang orang yang mati padahal usianya masih muda bahkan bayi yang baru lahir sekalipun.
Nah, Berapa usia kamu saat ini.Hmmm...Masih muda banget ya… tapi siapa yang bisa mastiin usia kamu kecuali Allah swt?
Allah punya kehendak, Allah punya takdir, dan setiap manusia punya garis masing-masing mengenai rezeki, jodoh, dan usia. Telah tertulis dalam laul mahfudz, bahkan jauh sebelum kita dilahirkan dari rahim ibu, itulah ketentuan Allah.
SIAPKAH???????
Yup…kehidupan dunia seperti halte. Persinggahan yang waktunya sangat singkat, setelah kematianlah yang panjang dan kekal.(Q.S.Ali Imran : 185). Dan kematian tidak memilih siapa yang akan di jemput, tak pandang berapa usia seseorang.
Pertanyaannya: Apakah kita siap apabila malaikat pencabut nyawa mengetuk pintu kematian kita? Apakah kita bisa mempertaggung jawabkan semua perbuatan kita di dunia? Siapkah kita merasakan pedihnya skaratul maut, yang Rasulullah SAW saja merasakan kesakitan yang luar biasa saat menjelang wafat.Rasulullah berulang kali memasukkan tangannya kedalam wadah yang berisi air, kemudian mengusap air tersebut pada mukanya sambil berkata "Laa Ilaha Illallah, sesungguhnya kematian itu mempunyai sakarat."(HR Bukhari )
Sahabatku (mungkin tak terbayang……..)
JANGAN TAKUT MATI
Betapa dunia sangat singkat.Betapa kita harus benar-benar mempersiapkan diri untuk kematian yang merupakan gerbang menuju kehidupan yang kekal, namun bukan berati kita meninggalkan kehidupan dan tengglam pada ketakutan akan mati, tanpa harus berbuat yang positif.
So… dunia dan akhirat kematian bukan untuk di takuti, kematian untuk dipersiapkan, khusnul khatimahkah atau su’ul khatimahkah yang akan kita rasakan.Yang dapat kita laukukan adalah mempersiapkan diri sebaik-baiknya dengan menjalankan apa yang diperintahkan-Nya dan apa yang di larang-Nya. Janganlah kita menyia-nyiakan waktu dan menunda kebaikan (ingat 5 perkara sebelum 5 perkara) serta taat kepada Allah kapanpun, dimanapun, berapapun usia kita.
Jadi hapus deh kalimat " Muda berfoya-foya, tua bahagia, mati masuk surga",(Wah keenakan banget tuh).Ganti deh dengan kalimat " Muda shaleh/shaleha, tua tetep sholeh/sholeha, mati insya Allah masuk surga. Amin……..
(Sumber : ANNIDA)

Senin, November 19

GIMANA SICH, CARANYA MELERAI AMARAH??????????
oleh:Halimatussa'diyah


“Ya jama’ah, shalli ‘alan nabi, shalli ‘alan nabi !. Cara menurunkan amarah seseorang adalah dengan mengajaknya membaca shalawat. Entah riwayatnya dulu bagaimana. Misalnya di seluruh Mesir jika ada orang bertengkar atau marah, cara melerai dan meredamnya pertama-tama adalah dengan mengajak membaca shalawat. Shalli ‘alan nabi, artinya bacalah shalawat ke atas Nabi. . (Habiburahman, ayat-ayat cinta, hal.44)
Cara ini biasanya manjur. Justru kalau ada orang sedang marah lantas kita bilang padanya, La taghdhab! Yang artinya, jangan marah, terkadang malah akan membuat ia semakin marah. Jika kita di suruh bershalawat kita harus bershalawat, karena tiada yang lebih bakhil dari orang yang mendengar nama Nabi, atau di minta bershalawat tapi tidak mau mengucapkan shalawat.
Ayo…siapa yang mau jadi orang bakhil? Ih celeeemmm!!! Makanya jika kita diminta bershalawat kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, ya kita shalawat, jangan malah diem aja, kalau perlu kita perbanyak shalawat dan kita suruh orang untuk ikut bersama-sama bershalawat. Uh…Subhanallah indah banget khan jika semua orang bershalawat kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.
Dengan mengajak bershalawat Insyaallah bisa melerai amarah. Jangan malah kita ‘komporin’ biar terus bertengkar, kebanyakan orang kalau melihat ada yang berantem, buka di pisahin eh.. malah di kompor-komporin, bahkan di jadiin ladang taruhan. Uuh… Astaghfirullah hal’adzhim.
Setelah kita ajak bershalawat dan amarah kedua pihak mulai mereda, terus kita ajak bicara baik-baik, agar kedua pihak dapat memecahkan masalahnya dengan kepala dingin dan kekeluargaan. Posisi kita adalah jadi penengah agar kedua pihak berdamai dengan baik, bukan jadi penengah yang ngomporin mereka biar terus bertengkar.
Dengan begitu semua masalah dapat di selesaikan dengan baik dan kedua pihak dapat berdamai dengan baik juga, kita senang semua senang Subhanallah…Halimah

Kamis, November 15

DAKWAH GAUL???? DIKALANGAN REMAJA???????????
OLEH : Fifit Fitriansyah

Seperti yang kita ketahui, bahwa dakwah adalah berupa ajakan atau seruan kepada kebaikan, yang merubah dari yang apa adanya menjadi yang seharusnya. Tetapi permasalahannya, gimana sich cara yang enak buat ngajak orang lain, terlebih lagi orang terdekat kita untuk mengikuti syariat Islam namun tidak terkesan menggurui??
Ada syair mengatakan:
Belajar di waktu kecil bagaikan mengukir di atas batu
Belajar ci waktu dewasa bagaikan mengukir di atas air
Begitu halnya dengan dakwah, jika kita mengajak kepada anak-anak jauh lebih mudah, karena apa yang diperintahkan ia lakukan, ketimbang kita menyeru kepada orang dewasa. Di mana mereka telah memiliki cara berpikir yang bermacam-macam. Lantas jika begitu, metode apakah yang paling efektif untuk berdakwah dikalangan remaja?? Apalagi remaja sekarang yang notabene dekat dengan pergaulan bebas yang hampir tidak ada batas. Berbicara mengenai metode, maka kembalikanlah kepada ayat Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 125 yang artinya

125. Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

Masalahnya masa remaja adalah masa transisi di mana masa mulai berkembangnya cara berpikir seorang anak manusia yang sulit untuk dikendalikan, mereka cenderung mengikuti hawa nafsunya tanpa memperdulikan apa dampak dari perbuatan itu. Maka dari itu, sebagai ahli dakwah kita harus memabuat kiat atau cara berdakwah di kalangan mereka agar mudah diterima.
Banyak cara untuk berdakwah, diantaranya, melalui mimbar dan media. Media pun banyak macamnya, ada media elektronik, seperti radio, Tv, film dan internet, dan juga media cetak, seperti majalah-majalah atau surat kabar Islami seperti republika.
Kita kembali ke topik awal, lantas bagaimana atau cara apa yang digunakan untuk berdakwah dikalangan remaja??. Kayanya bisa dibilang “Dakwah Gaul”, maksudnya dengan cara mengikuti bahasa dan gaya mereka. Walaupun tetap tidak keluar dari syariat Islam. Misalnya, jika kita berdakwah melalui mimbar, maka gunakanlah bahasa yang gaul, dan mudah dimengerti, dan diterima mereka. Juga pemilihan materi, hendaknya diperhatikan, yaitu hendaklah memilih materi dakwah yang bersifat menyentu dan mengajak, bukan menakut-nakuti. Dan janganlah memposisikan dirikan diri kita sebagai seorang pendakwah, karena dengan begitu, meraka akan merasa di gurui. bersikaplah seperti teman dengan mereka, dan yang terpenting juga pahamilah keadaan psikologis mereka.
Jika melalui media pun hampir sama, misalnya, jika melalui tv, bisa dengan membuat film, maka buatlah film yang Islami dengan tanpa menambahi dan mengurangi dari realita saat ini, juga tentunya sesuai dengan syariat Islam.
Perlu pendekatan secara pribadi dan mendalam, jika berdakwah di kalangan remaja. Yang intinya dakwah di kalangan remaja haruslah menyesuaikan kondisi yang mereka alami. Berikan mereka sentuhan dengan bahasa yang menyenangkan sehingga tidak membuat mereka bosan.
Pepatah mengatakan:
Tak ada batu yang tak berlubang jika di tetesi air terus menerus
Begitupun dengan hati manusia, sekeras-kerasnya hati tidaklah sekeras batu. Jadi pada prinsipnya seburuk apapun pergaulan remaja saat ini, akan dapat di rubah dan di atasi jika kita mau merubahnya, tinggal bagaimana cara kita merubah dan mengatasi semua itu.

So’ dakwah gaul??? di kalangan remaja??????????
Ehmm,,,,,,cara yang buaguuz banget tuch!!!!!!!!!!!!!!